Fenomena Tanah Gerak Di Trenggalek: Warga Desa Ngrandu Diimbau Segera Mengungsi
TRENGGALEK, potretnusantara.web.id – Musim penghujan membawa kisah pilu di daerah pegunungan tepatnya di Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Trenggalek. Pergerakan tanah yang terus meluas kini menjadi ancaman nyata bagi keselamatan warga desa Ngrandu. Retakan yang menjalar ke berbagai penjuru desa telah memaksa aparat untuk mengeluarkan imbauan evakuasi demi menghindari potensi bencana yang lebih besar.
Pada Selasa (17 Desember 2024), Kapolres Trenggalek AKBP Indra Ranudikarta meninjau langsung lokasi bencana. Beliau menjelaskan bahwa pergerakan tanah terus aktif, menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur desa, seperti jalan yang retak dan patah, serta rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan parah.
“Kondisinya sangat berbahaya. Banyak retakan tanah, bahkan beberapa rumah sudah dalam posisi miring. Kami mengimbau warga di zona bahaya untuk segera meninggalkan lokasi demi keselamatan,” ujar Kapolres.
Saat ini, prioritas utama tim gabungan dari Polres, TNI, dan jajaran Forkopimda adalah memastikan evakuasi berjalan lancar. Langkah darurat seperti pemindahan warga dan harta benda ke tempat yang lebih aman telah dilakukan, dengan bantuan logistik mulai disalurkan. “Yang terpenting adalah memastikan warga aman. Kami juga membawa bantuan awal untuk meringankan beban para pengungsi,” imbuhnya.
Kepala Desa Ngrandu, Suparni, mengenang kejadian tanah gerak paling parah yang terjadi pada Minggu malam. Dentuman keras yang menggema membuat warga berhamburan keluar rumah, hanya untuk menyaksikan retakan besar yang merusak perkampungan mereka. “Paginya, kami langsung meminta warga untuk mengungsi karena situasi semakin genting,” ujar Suparni
.Saat ini, prioritas utama tim gabungan dari Polres, TNI, dan jajaran Forkopimda adalah memastikan evakuasi berjalan lancar. Langkah darurat seperti pemindahan warga dan harta benda ke tempat yang lebih aman telah dilakukan, dengan bantuan logistik mulai disalurkan. “Yang terpenting adalah memastikan warga aman. Kami juga membawa bantuan awal untuk meringankan beban para pengungsi,” imbuhnya.

Dari data sementara, pergerakan tanah telah merusak delapan rumah dan satu musala, dengan 23 warga terpaksa mengungsi. Di beberapa titik, penurunan tanah bahkan mencapai lebih dari dua meter, memperlihatkan betapa seriusnya dampak bencana ini.
Dukungan dari pemerintah dan aparat terus berdatangan, namun kondisi ini mengingatkan semua pihak akan pentingnya mitigasi bencana di wilayah rawan seperti Desa Ngrandu. Semoga penanganan cepat dan tepat dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan, serta memberikan rasa aman bagi para korban.
Penulis ; (Bayu krisna)