PolitikDaerah

Pak Junet, Figur Sederhana dengan Tekad Besar Memajukan Desa Ngulanwetan

Bagikan :

 

Trenggalek,potret Nusantara.web.id – Di tengah dinamika politik desa yang kian kompetitif, hadir sosok sederhana namun penuh keteguhan hati: Pak Junet. Pria paruh baya asal Desa Ngulanwetan, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek ini resmi menyatakan dirinya maju sebagai calon kepala desa pada pemilihan mendatang.

Dikenal dengan penampilan yang apa adanya dan senyum ramah khas gigi ompong, Pak Junet telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan warga. Ia kerap terlihat hadir dalam berbagai kegiatan desa, membantu warga tanpa pamrih, dan tak membeda-bedakan siapa pun yang memerlukan uluran tangan.

“Bagi saya, memimpin desa bukan sekadar memegang jabatan, tetapi mengemban amanah besar. Saya ingin Desa Ngulanwetan tumbuh lebih maju, warganya sejahtera, dan anak-anak kita memiliki masa depan yang cerah,” ujarnya saat ditemui media di sebuah warung kopi sederhana di desannya.

Meski persaingan menuju kursi Kades Ngulanwetan diprediksi akan berlangsung ketat, Pak Junet tetap optimis. Ia mengusung visi pembangunan yang berpihak kepada masyarakat, mencakup peningkatan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi lokal, serta pelayanan publik yang lebih efektif.

Dukungan pun mulai mengalir dari berbagai lapisan masyarakat. Warga yang mengenal rekam jejaknya menilai bahwa ketulusan dan kejujuran Pak Junet adalah modal utama dalam memimpin. “Beliau orangnya lurus, tulus, mudah diajak bicara, dan tidak pernah membeda-bedakan warga. Semoga langkahnya dimudahkan,” tutur salah satu warga.

Bagi Pak Junet, kemenangan bukan sekadar soal perolehan suara, melainkan bagaimana ia tetap menjadi bagian dari masyarakat yang dicintainya. Kesederhanaan dan senyum gigi ompong beliau bukan hanya menjadi ciri khas, tetapi juga cerminan komitmennya untuk selalu dekat dan mengayomi warganya. Dengan modal ketulusan hati, ia bertekad membuktikan bahwa jalan menuju kemenangan tidak harus ditempuh dengan uang atau politik uang. Menurutnya, masyarakat Desa Ngulanwetan adalah warga yang bijak dan tidak bisa dibeli, karena suara mereka lahir dari hati, bukan dari iming-iming materi.

(Bayu krisna)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *