Ratusan Makam di Trenggalek Dipindahkan, Ahli Waris Mengaku Didatangi Arwah Leluhur dalam Mimpi

Trenggalek ,potretnusantara.web.id – Ratusan makam di Desa Semurup, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, harus direlokasi akibat proyek pembangunan Bendungan Bagong. Relokasi ini tak hanya menjadi tantangan administratif, tetapi juga menyisakan kisah mistis yang dialami beberapa ahli waris.
Ketua Panitia Pemindahan Makam, Jarwoto, menjelaskan bahwa makam yang dipindahkan berasal dari Dusun Gading, Desa Semurup. Lokasi baru untuk pemakaman tersebar di berbagai titik, seperti Tumpak Mulyo dengan 160 makam, Winong sebanyak 100 makam, serta area Bromo, Punden, dan Jonggol. Sebagian lainnya dipindahkan ke Desa Prambon sesuai keinginan ahli waris.
“Pemindahan ini dilakukan berdasarkan permintaan keluarga dan secara mandiri, sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur,” kata Jarwoto.
Namun, di balik proses pemindahan ini, beberapa ahli waris mengaku mengalami kejadian tak biasa. Beberapa di antaranya bermimpi didatangi arwah leluhur yang seolah berpesan agar makam mereka tetap dirawat dengan baik.
Saya bermimpi bertemu kakek. Dalam mimpi itu, beliau hanya diam, tapi tatapannya seolah meminta saya untuk tetap menjaga makamnya,” ungkap salah satu ahli waris yang enggan disebutkan namanya.
Hal serupa juga dialami oleh seorang warga lainnya yang mendapat pesan dalam mimpinya. “Saya didatangi almarhum orang tua saya. Beliau mengatakan tidak keberatan dipindah, asalkan tetap diramut dan tidak dilupakan,” katanya.
Untuk memastikan pemindahan berjalan dengan baik, pemerintah melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) menanggung seluruh biaya pemindahan. Dana kompensasi berfariasi antara Rp 4 juta sampai 4,5 juta per makam telah diberikan langsung kepada ahli waris sebagai bentuk tanggung jawab terhadap relokasi tersebut.
Pembangunan Bendungan Bagong ini dirancang untuk meningkatkan suplai air dan mengurangi risiko banjir di wilayah sekitar. Namun, bagi masyarakat yang ditinggalkan leluhurnya di tanah kelahiran mereka, pemindahan ini bukan sekadar memindahkan jasad, tetapi juga merawat ikatan batin yang masih mereka rasakan.
(Bayu k)